Langsung ke konten utama

PERLAHAN

Perlahan dan perlahan, dingin sikap merasuki diri. Tak bisa dihindari, semua telah terjadi.

Termenung, aku terdiam menatapi sesosok bayang yang melangkah pergi, ingin kutahan dan membawanya kembali. Namun, langkahnya sudah tak dapat 'ku raih.

Seakan semua yang pernah terjadi, terulang kembali. Kejadian yang membuat rasa ini mati. Membuat diri terjebak dalam dekapan perih.

Rindu perlahan terurai, terbang sebelum tercurah. Sirna seketika tanpa kata sampai jumpa.

Maaf atas semua salah, dan segala kecewa yang pernah terbawa. Semoga segera bertemu bahagia. Di sini aku akan tetap menanti dalam setia, hingga terdengar kata bahwa kau sudah temui bahagia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

𝗞𝗔𝗠𝗜 "𝗔𝗡𝗔𝗞 𝗡𝗘𝗚𝗘𝗥𝗜"

_______________________ Kami anak-anak Negeri; terlahir dengan penuh ambisi, dididik oleh kejamnya kompetisi, kalah berjuang; mati. Kami anak-anak Negeri; mempunyai cita-cita yang tinggi, meski keadaan membatasi, mimpi-mimpi tak akan pernah pasi. Kami anak-anak Negeri; bergelut dengan bermacam profesi, bersaing demi urusan ekonomi, panas terik, kedinginan, kami tak peduli. Kami anak-anak Negeri; tak apa makan sehari sekali, terpenting perut terisi, pastinya dari hasil keringat sendiri. Kami anak-anak Negeri; banting tulang mengais rezeki, tak seperti para tikus yang berdasi, dengan mudah mencuri, lalu haha-hihi. —

PERNAH MENUNGGU

Bolehkah aku mengingat kembali  Menceritakannya ? Ku rasa boleh Aku pernah menunggunya Menunggu dia yang pernah ku kenal Dia tak pernah memberi janji Kami tak pernah mengobrol langsung Aku pikir aku yang paling dekat Aku pikir aku istimewa baginya Aku pikir perjuangannya untuk ku Aku pikir dia akan datang untuk ku Ternyata ,aku salah! Aku pikir ,aku salah Salah berpikir dan menaruh perasaan Ternyata selama ini .. Selama aku menantinya Selama itu juga dia berjuang menjemput yang lain Sakit ? TIDAK Ada rasa aneh yang tak bisa dijelaskan Bukan sakit hati  Entahlah rasanya aku seperti  "Yasudah lah mungkin bukan dia imamku" Inilah hikmah dibalik "Berharaplah pada Allah" "Husnudzan pada Allah" "Ikhlas karena Allah" Sungguh ,jika segala kehidupan dan urusan kamu pasrahkan pada Allah Hatimu tarasa sangat lapang dan mudah ikhlas Beban pikiran mu akan jauh lebih ringan

AKSARA TANPA MAKNA

"Aku hanya aksara  tanpa makna... Biarkan goresan penaku, Mengisi lembar kosong jiwamu Torehkan warna di palung hatimu.. Sewarna pelangi di musim semi, Semerdu nyanyian syurgawi.. Dan bila saatnya ku kembali pulang, Biarkan kenangan itu tetap tersimpan rapi Dalam relung hati.. Ijinkan ku goreskan aksara  tanpa makna Sekali saja....."