Langsung ke konten utama

TENTANG MU

 Gemerlap malam kini berganti fajar

Ingin ku buat Secangkir kopi untukmu

Sebagai pelengkap duduk manismu 

Di tambah panasnya gorengan serta sambal pedasnya. 

Sungguh nikmatnya..


Menatap mu duduk dengan wajah 

Yang hampir keriput, Badan kekar mu yang mulai nampak kurus.


Aku ingin membuat kan engkau puisi

Aku ingin Berdiri di muka bumi 

Dan membaca kan puisi 

Sembari aku meringis karena menghayati. 


Perjuangan mu patutlah di ketahui semua orang. Akan ku buat dunia menganga, agar kelak kau tak di pandang sebelah mata.


Ayah, jika saat nya tiba 

Kau harus berhenti berkelana 

Kau cukup diam menikmati sisa umur mu 

Biar aku lah yang menggantikan posisi mu. 


Percaya lah, aku telah dewasa 

Aku bukan lagi anak kecil yang ketika terjatuh langsung menangis. Aku kini telah menjelma, dari seorang putri manja menjadi wanita baja.


Tenaga ku cukup kuat menghadapi keras nya dunia ini, karena bekal yang telah kau titip kan di setiap perjalanan ku. 


Kau hebat, karena mu aku bisa 

Meruntuhkan gedung yang menutupi pandangan ku. Sehingga aku bisa melihat luas alam ini.


Akan aku seberangi lautan yang menjadi 

Penghalang, gunung kan ku daki untuk bisa mencapai puncak tertinggi. Dan dari sana akan ku panggil nama mu sebagai tanda aku telah mencapai apa yang ku mau. 


Semua karena semangat mu

Aku jadi terharu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

π—žπ—”π— π—œ "π—”π—‘π—”π—ž π—‘π—˜π—šπ—˜π—₯π—œ"

_______________________ Kami anak-anak Negeri; terlahir dengan penuh ambisi, dididik oleh kejamnya kompetisi, kalah berjuang; mati. Kami anak-anak Negeri; mempunyai cita-cita yang tinggi, meski keadaan membatasi, mimpi-mimpi tak akan pernah pasi. Kami anak-anak Negeri; bergelut dengan bermacam profesi, bersaing demi urusan ekonomi, panas terik, kedinginan, kami tak peduli. Kami anak-anak Negeri; tak apa makan sehari sekali, terpenting perut terisi, pastinya dari hasil keringat sendiri. Kami anak-anak Negeri; banting tulang mengais rezeki, tak seperti para tikus yang berdasi, dengan mudah mencuri, lalu haha-hihi. —

PERNAH MENUNGGU

Bolehkah aku mengingat kembali  Menceritakannya ? Ku rasa boleh Aku pernah menunggunya Menunggu dia yang pernah ku kenal Dia tak pernah memberi janji Kami tak pernah mengobrol langsung Aku pikir aku yang paling dekat Aku pikir aku istimewa baginya Aku pikir perjuangannya untuk ku Aku pikir dia akan datang untuk ku Ternyata ,aku salah! Aku pikir ,aku salah Salah berpikir dan menaruh perasaan Ternyata selama ini .. Selama aku menantinya Selama itu juga dia berjuang menjemput yang lain Sakit ? TIDAK Ada rasa aneh yang tak bisa dijelaskan Bukan sakit hati  Entahlah rasanya aku seperti  "Yasudah lah mungkin bukan dia imamku" Inilah hikmah dibalik "Berharaplah pada Allah" "Husnudzan pada Allah" "Ikhlas karena Allah" Sungguh ,jika segala kehidupan dan urusan kamu pasrahkan pada Allah Hatimu tarasa sangat lapang dan mudah ikhlas Beban pikiran mu akan jauh lebih ringan

AKSARA TANPA MAKNA

"Aku hanya aksara  tanpa makna... Biarkan goresan penaku, Mengisi lembar kosong jiwamu Torehkan warna di palung hatimu.. Sewarna pelangi di musim semi, Semerdu nyanyian syurgawi.. Dan bila saatnya ku kembali pulang, Biarkan kenangan itu tetap tersimpan rapi Dalam relung hati.. Ijinkan ku goreskan aksara  tanpa makna Sekali saja....."