Satu hari setelah kehilangan dirimu, aku seperti orang linglung yang kehilangan arah. Menangis, berbicara sendiri, sampai menyalahkan diri sendiri, begitu lah seterusnya.
Mata sembab dan layu tapi aku paksakan keluar rumah untuk sekedar mencari udara segar, agar tidak terlalu larut dalam kesedihan. Ah, ku rasa tidak bisa. Bayangan mu, senyuman mu, semua canda tawa mu, segala memori kita, terus berputar di pikiran ku.
Kesedihan ini menyiksa. Aku tidak menyesal mengenal mu, tetapi aku benci dengan perasaanku sendiri yang terlalu dalam dan terlalu berharap jika kita akan hidup bersama selamanya.
Ternyata, begini rasanya kehilangan seseorang. Aku tidak tahu kamu dimana, kamu pergi tanpa jejak, kita benar benar berakhir.
Komentar
Posting Komentar