Langsung ke konten utama

Apresiasi Dirimu


Here's to the ones who write.

Apresiasi dirimu yang sudah berani menulis, apa pun itu.


Tulis apa saja yang kamu mau, batasan hanya ada dalam kepalamu. Beranilah berdiri, mengutarakan opini. Berbesarlah hati, terimalah masukan saat ada yang tidak sepaham, beri tanggapan jika diperlukan. Susun argumenmu dengan cermat dan teliti saat membalas opini yang berbeda dengan pandangan pribadi.


Objekmu adalah tulisan. Jangan sampai keluar jalan dan menyerang dengan gelagapan.


Mengedukasi bukan tugas golongan sana atau sini. Manusia akan terus belajar setiap hari. Yang harus disadari, edukasi akan berjalan efektif ketika semua bagian saling menopang.


Tidak mungkin seorang yang belum mengenal kata kamu suruh menjelaskan tentang arti kehidupan.

Tidak mungkin seseorang yang belum mengerti tambah kurang kali bagi kamu suruh menjelaskan deret Fibonacci.


Untuk segala sesuatu ada prosesnya.


Lucu jika ada guru SMA yang menertawai guru TK, menganggap kerjaannya hanya mainan belaka. Mungkin mereka lupa, jika murid yang mereka cekoki materi berkompetensi tinggi tidak semata-mata langsung lahir dengan kecakapan mumpuni.


Pintar-pintar memilah antara orang-orang yang peduli serta ingin kamu menjadi lebih baik lagi, dengan orang-orang putus asa yang iri dan hanya mengotori reputasi.


Orang-orang iri hanya seperti ngegat dan lalat yang sibuk mondar-mandir di dekat telingamu agar kamu terganggu, sebab sesungguhnya mereka tidak mampu membuat sesuatu yang lebih daripadamu.


Tulisan hanya akan berguna jika ada yang membaca.

Jangan pernah malu jika tulisanmu disebut sebagai tulisan murahan, menye-menye, atau apa pun itu. Kamu sudah memulai, dan bukan tidak mungkin ada satu atau dua orang yang mulai memiliki kebiasaan membaca karenamu.


Jangan pernah menutup kemungkinan untuk berkembang, jangan lupa sekali-kali mencoba keluar dari zona nyaman.

Jangan lupa jika sesuatu yang luar biasa dimulai dari hal sederhana.


Jangan lupa menjejak tanah.

Jangan menyerah.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

𝗞𝗔𝗠𝗜 "𝗔𝗡𝗔𝗞 𝗡𝗘𝗚𝗘𝗥𝗜"

_______________________ Kami anak-anak Negeri; terlahir dengan penuh ambisi, dididik oleh kejamnya kompetisi, kalah berjuang; mati. Kami anak-anak Negeri; mempunyai cita-cita yang tinggi, meski keadaan membatasi, mimpi-mimpi tak akan pernah pasi. Kami anak-anak Negeri; bergelut dengan bermacam profesi, bersaing demi urusan ekonomi, panas terik, kedinginan, kami tak peduli. Kami anak-anak Negeri; tak apa makan sehari sekali, terpenting perut terisi, pastinya dari hasil keringat sendiri. Kami anak-anak Negeri; banting tulang mengais rezeki, tak seperti para tikus yang berdasi, dengan mudah mencuri, lalu haha-hihi. —

PERNAH MENUNGGU

Bolehkah aku mengingat kembali  Menceritakannya ? Ku rasa boleh Aku pernah menunggunya Menunggu dia yang pernah ku kenal Dia tak pernah memberi janji Kami tak pernah mengobrol langsung Aku pikir aku yang paling dekat Aku pikir aku istimewa baginya Aku pikir perjuangannya untuk ku Aku pikir dia akan datang untuk ku Ternyata ,aku salah! Aku pikir ,aku salah Salah berpikir dan menaruh perasaan Ternyata selama ini .. Selama aku menantinya Selama itu juga dia berjuang menjemput yang lain Sakit ? TIDAK Ada rasa aneh yang tak bisa dijelaskan Bukan sakit hati  Entahlah rasanya aku seperti  "Yasudah lah mungkin bukan dia imamku" Inilah hikmah dibalik "Berharaplah pada Allah" "Husnudzan pada Allah" "Ikhlas karena Allah" Sungguh ,jika segala kehidupan dan urusan kamu pasrahkan pada Allah Hatimu tarasa sangat lapang dan mudah ikhlas Beban pikiran mu akan jauh lebih ringan