Langsung ke konten utama

SEMANGAT PERJUANGAN

Untuk kamu yang membaca ini.

Aku tahu, kamu sedang tidak baik. Hidupmu sedang berantakan. Cobaan sedang menimpamu, tekanan sedang membuatmu murung. Dia yang kamu cintai menyebalkan. Teman yang katanya akan selalu ada, hanya tinggal kenangan. Keluarga yang katanya sayang, ikut menjatuhkan. 


Semua yang di cita-citakan, seperti terlalu tinggi untuk dicapai. Segala pengaharapan harus luruh, tertampar kenyataan pahit. Segala doa, belum mendapat jawaban. Usaha hanya membuat lelah saja, belum ada hasilnya.


Capek? Iya, tentu. Aku tahu, teramat tahu. Badanmu lelah, pikiranmu kacau, hatimu tidak karuan. Rasanya ingin pergi dan mengakhiri segalanya. Namun, Sayang, jangan menyerah dulu, ya. 


Perjuangkan dulu kehidupanmu. Mereka yang mencaci dan menghinamu, tentu butuh sedikit tamparan melalui pembuktian. Teman-temanmu yang meninggalkan, perlu sedikit teguran dengan kesuksesan. Keluargamau yang meremahkan, butuh sedikit teriakan dengan pencapaian.


Sungguh, Tuhan itu maha adil. Dia tahu, kapan masanya kamu sukses. Asal kamu tetap mau berusaha dan berdoa. Jika saat ini; kamu diabaikan, ditinggalkan, di pandang sebelah mata, dianggap tidak berguna, dan lain sebaginya. Berarti itu adalah ujian menuju sukses, pantas tidakah kamu mendapat sukses tersebut. 


Sekali lagi, semangat Pejuang. Masih terlalu panjang, juga terlalu dini untuk menyerah pada hal-hal yang melemahkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

𝗞𝗔𝗠𝗜 "𝗔𝗡𝗔𝗞 𝗡𝗘𝗚𝗘𝗥𝗜"

_______________________ Kami anak-anak Negeri; terlahir dengan penuh ambisi, dididik oleh kejamnya kompetisi, kalah berjuang; mati. Kami anak-anak Negeri; mempunyai cita-cita yang tinggi, meski keadaan membatasi, mimpi-mimpi tak akan pernah pasi. Kami anak-anak Negeri; bergelut dengan bermacam profesi, bersaing demi urusan ekonomi, panas terik, kedinginan, kami tak peduli. Kami anak-anak Negeri; tak apa makan sehari sekali, terpenting perut terisi, pastinya dari hasil keringat sendiri. Kami anak-anak Negeri; banting tulang mengais rezeki, tak seperti para tikus yang berdasi, dengan mudah mencuri, lalu haha-hihi. —

PERNAH MENUNGGU

Bolehkah aku mengingat kembali  Menceritakannya ? Ku rasa boleh Aku pernah menunggunya Menunggu dia yang pernah ku kenal Dia tak pernah memberi janji Kami tak pernah mengobrol langsung Aku pikir aku yang paling dekat Aku pikir aku istimewa baginya Aku pikir perjuangannya untuk ku Aku pikir dia akan datang untuk ku Ternyata ,aku salah! Aku pikir ,aku salah Salah berpikir dan menaruh perasaan Ternyata selama ini .. Selama aku menantinya Selama itu juga dia berjuang menjemput yang lain Sakit ? TIDAK Ada rasa aneh yang tak bisa dijelaskan Bukan sakit hati  Entahlah rasanya aku seperti  "Yasudah lah mungkin bukan dia imamku" Inilah hikmah dibalik "Berharaplah pada Allah" "Husnudzan pada Allah" "Ikhlas karena Allah" Sungguh ,jika segala kehidupan dan urusan kamu pasrahkan pada Allah Hatimu tarasa sangat lapang dan mudah ikhlas Beban pikiran mu akan jauh lebih ringan

Apresiasi Dirimu

Here's to the ones who write. Apresiasi dirimu yang sudah berani menulis, a pa pun itu. Tulis apa saja yang kamu mau, batasan hanya ada dalam kepalamu. Beranilah berdiri, mengutarakan opini. Berbesarlah hati, terimalah masukan saat ada yang tidak sepaham, beri tanggapan jika diperlukan. Susun argumenmu dengan cermat dan teliti saat membalas opini yang berbeda dengan pandangan pribadi. Objekmu adalah tulisan. Jangan sampai keluar jalan dan menyerang dengan gelagapan. Mengedukasi bukan tugas golongan sana atau sini. Manusia akan terus belajar setiap hari. Yang harus disadari, edukasi akan berjalan efektif ketika semua bagian saling menopang. Tidak mungkin seorang yang belum mengenal kata kamu suruh menjelaskan tentang arti kehidupan. Tidak mungkin seseorang yang belum mengerti tambah kurang kali bagi kamu suruh menjelaskan deret Fibonacci. Untuk segala sesuatu ada prosesnya. Lucu jika ada guru SMA yang menertawai guru TK, menganggap kerjaannya hanya mainan belaka. Mungkin mereka lupa...